REVIEW 1
IMPLEMENTASI STRATEGI MELALUI PENYUSUNAN
PROGRAM, PARTISIPASI ANGGARAN DAN PROSEDUR TERHADAP KINERJA KOPERASI DI KOTA
PALU
Oleh : Husnah
Media
Litbang Sulteng III No. (1) : 57 - 63, Mei 2010
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penyusunan program, partisipasi anggaran dan prosedur terhadap kinerja
koperasi di kota Palu.
Penelitian dilakukan terhadap lembaga koperasi
yang berada diwilayah kota Palu dan masih aktif sebanyak 61 koperasi. Jenis
data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner. Data
sekunder diperoleh dari laporan keuangan koperasi, artikel dan literature yang
mendukung. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan SEM (Structural
Equation Modelling).
Hasil pengujian menunjukan bahwa penyusunan
program (X1) tidak berpengaruh terhadap kinerja, partisipasi anggaran (X2)
berpengaruh terhadap kinerja dan prosedur (X3) berpengaruh terhadap kinerja.
Pengaruh variable yang dominan terhadap kinerja koperasi adalah variable
prosedur.
I.
PENDAHULUAN
Tugas untuk melakukan evaluasi kinerja
manajerial merupakan fungsi yang penting dalam suatu organisasi. Penyusunan
Program dan mengembangkan sistem anggaran adalah merupakan langkah kritis dalam
perencanaan kegiatan organisasi, baik organisasi perusahaan, sosial, pemerintah
maupun dalam skala individu (Hasyim, 2001). Berdasarkan teori tersebut dan
dihubungkan dengan fenomena yang sekarang dihadapi oleh Koperasi di palu yaitu
pada tahun 2007 pencapaian pertumbuhan Koperasi hanya 87 unit atau sebesar 34,8
% dari target 250 unit dan masih adanya dana yang belum dapat dikembalikan
sebesar Rp. 600 juta. Hal ini berdampak terhadap target pemerintah pusat
khususnya untuk provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sampai pada tahun 2009
tingkat pertumbuhan Koperasi sebesar 60.000 unit.
Menurut Abidin Husain (Mercusuar, 23/2/2008)
dan H. Yunus Marjun, Anggota Komosi II DPRD Sulteng (Mercusuar, 19/2/2008)
mengatakan bahwa keberhasilan Perindakop bukan hanya tehadap pertumbuhan
kuantitas Koperasi di Sulteng tapi lebih berpangkal pada bagaimana
memaksimalkan pengelolaan system manajerial Koperasi. Pengamatan mereka
berdasarkan pada fenomena dasar yang dihadapi setiap Koperasi mengenai lemahnya
membuat bisnis plan (pengamatan terhadap potensi), perubahan pengurus internal,
penyalagunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi pembentukan Koperasi sesuai
dengan potensi daerah. Seiring dengan fenomena diatas maka menurut M. Rawan
Raharjo (2002) bahwa dalam berbagai survey yang dilakukan, ditemukan persepsi
industri kecil dan Koperasi mengenai masalah utama yang dihadapi, yaitu modal.
Kemudiaan masalah ini dijawab dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
3/2/PBI/2001 (2002) tentang peningkatan pemberian dana kredit usaha kecil dan
Koperasi, yang mengindikasikan bahwa peluang mendapatkan modal usaha sangat
besar. Bila kesempatan ini dapat digunakan semaksimal mungkin maka tingkat
penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tengah akan meningkat.
Melihat kondisi diatas, menunjukan kinerja
Koperasi belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan
antara lain oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti
kemampuan SDM yang dimiliki oleh lembaga, terutama kemampuan yang dimiliki oleh
pengelola (penanggungjawab program selaku manajer kegiatan) masih sangat
terbatas dalam penyusunan
program yang diprioritaskan dalam kegiatan, kenyataannya dilapangan kegiatan
tidak sesuai dengan penyusunan program sebelumnya. Penyusunan program sangat
berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi, terbukti dari penelitian
sebelumnya dari Andi Matulada (1997) dan Ratna Dewi (2000) mempunyai pengaruh
signifikan antara penyusunan program dengan kinerja organisasi. Selain itu
tidak semua lembaga mengikuti prosedur kegiatan yang di tetapkan oleh
Deperindakop yang berhubungan dengan proses manajemen yaitu perencanaan,
pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan. Contohnya study kelayakan tidak akurat
dengan ketidakmampuan SDM nya membuat bisnis plan, yang menimbulkan perubahan
kegiatan yang direncanakan pada saat penyusunan program dan terjadi pada tahap
pelaksanaan, tidak ada transparansi kegiatan dan keuangan, yang menimbulkan
penyelewengan dana, dan tidak mengembalikan Modal Awal Pendanaan (MAP) serta
tidak membuat laporan wajib Audit ke Perindakop Palu. Dari fenomena tersebut,
tidak terlepas dari implementasi strategi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dimana implementasi strategi adalah proses manajemen yang mewujudkan strategi
dan kebijakannnya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan
prosedur dalam Wheelen (2001). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, penting
bagi manajemen untuk mengenali pengaruh penyusunan program, partisipasi dalam
penyusunan anggaran dan prosedur terhadap metode-metode evaluasi kinerja
terhadap perilaku orang-orang didalam organisasi. Melihat kondisi diatas mengindikasikan
bahwa pengelolaan dana atau kegiatan Koperasi belum optimal dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai proses
manajemen dalam mewujudkan implementasi strategi melalui penyusunan program,
partisipasi dalam penyusunan anggaran dan menilai prosedur yang digunakan
apakah mempunyai pengaruh terhadap pencapaian kinerja Koperasi di kota Palu.
II. DESAIN DAN METODE PENELITIAN
2.1. Desain Penelitian
Dalam menetapkan desain
penelitian,hal – hal yang perlu diperhatikan adalah Menetapkan tujuan
dilakukannya penyelidikan. Dalam hal ini penyelidikan dilakukan dengan sasaran
untuk mendeskripsi dan pengujian hipotesis; Penentuan tipe investigasi, dalam
hal ini berhubungan dengan upaya membangun hubungan kausal antara variabel
penyusunan program, partisipasi anggaran, prosedur dengan kinerja Koperasi.
Tidak melakukan penarikan sampel karena mengambil keseluruhan populasi dengan
metode sensus; Berhubungan dengan pengadaan simulasi diluar variabel pokok.
Pada kenyataan variabel penelitian ini dapat dideteksi bahwa tipe variabel yang
diteliti ada dua yaitu variabel eksogen (penyusunan program,partisipasi
anggaran dan prosedur), sedangkan variabel endogen adalah kinerja Koperasi;
Berhubungan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis penelitian
dilakukan atas dasar bangun teori/konsep dimana dugaan adanya hubungan kausal
masing-masing variabel telah teridentifikasi oleh kerangka konseptual yang
jelas. Sehingga kategori contrived model dapat dipenuhi; Berhubungan dengan
pengukuran dan ukuran variabel. Pada opersional variabel akan diuraikan secara
khusus mengenai hal tersebut, mulai dari variabel penelitian, konsep variabel,
indikator, satuan ukur dan skala pengukuran. Langkah selanjutnya adalah
dilakukan pengkategorian terhadap masing-masing alternatif jawaban setiap
kuesioner (bobot tertinggi = 5 dan terkecil=1) dengan skala Likers.
2.2.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
Koperasi-Koperasi yang yang berada di kota Palu yang tersebar dalam 4 Kecamatan
yaitu Palu Barat (29 Koperasi), Palu Timur (46 Koperasi), Palu Selatan (55
Koperasi) dan Palu Utara (11 Koperasi). Objek Penelitian berdasarkan Koperasi
aktif sampai saat ini sebesar 141 Koperasi (Data dari Dinas Perindakop Kota
Palu, Maret 2008). Seluruh populasi dijadikan obyek penelitian dan menggunakan
penelitian sensus. Responden terpilih adalah manajer penanggungjawab Koperasi
di setiap lembaganya.
2.3. Metode Analisis
Sebelum menganalisis dampak Implementasi
strategi melalui penyusunan program, Partisipasi anggaran, dan terhadap Kinerja Koperasi-Koperasi. maka
digunakan Analisis SEM (Structural Equation Modelling).
SUMBER : jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/MLS/article/download/72/65
Nama : Gita Puspitasari
Kelas/NPM : 2EB09/23211087
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar