Jumat, 14 Desember 2012

REVIEW JURNAL EKONOMI KOPERASI 1 (bag 1)


REVIEW 1
 IMPLEMENTASI STRATEGI MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM, PARTISIPASI ANGGARAN DAN PROSEDUR TERHADAP KINERJA KOPERASI DI KOTA PALU
Oleh : Husnah
 Media Litbang Sulteng III No. (1) : 57 - 63, Mei 2010


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyusunan program, partisipasi anggaran dan prosedur terhadap kinerja koperasi di kota Palu.
Penelitian dilakukan terhadap lembaga koperasi yang berada diwilayah kota Palu dan masih aktif sebanyak 61 koperasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan koperasi, artikel dan literature yang mendukung. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling).
Hasil pengujian menunjukan bahwa penyusunan program (X1) tidak berpengaruh terhadap kinerja, partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap kinerja dan prosedur (X3) berpengaruh terhadap kinerja. Pengaruh variable yang dominan terhadap kinerja koperasi adalah variable prosedur.



I.                   PENDAHULUAN

Tugas untuk melakukan evaluasi kinerja manajerial merupakan fungsi yang penting dalam suatu organisasi. Penyusunan Program dan mengembangkan sistem anggaran adalah merupakan langkah kritis dalam perencanaan kegiatan organisasi, baik organisasi perusahaan, sosial, pemerintah maupun dalam skala individu (Hasyim, 2001). Berdasarkan teori tersebut dan dihubungkan dengan fenomena yang sekarang dihadapi oleh Koperasi di palu yaitu pada tahun 2007 pencapaian pertumbuhan Koperasi hanya 87 unit atau sebesar 34,8 % dari target 250 unit dan masih adanya dana yang belum dapat dikembalikan sebesar Rp. 600 juta. Hal ini berdampak terhadap target pemerintah pusat khususnya untuk provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sampai pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan Koperasi sebesar 60.000 unit.
Menurut Abidin Husain (Mercusuar, 23/2/2008) dan H. Yunus Marjun, Anggota Komosi II DPRD Sulteng (Mercusuar, 19/2/2008) mengatakan bahwa keberhasilan Perindakop bukan hanya tehadap pertumbuhan kuantitas Koperasi di Sulteng tapi lebih berpangkal pada bagaimana memaksimalkan pengelolaan system manajerial Koperasi. Pengamatan mereka berdasarkan pada fenomena dasar yang dihadapi setiap Koperasi mengenai lemahnya membuat bisnis plan (pengamatan terhadap potensi), perubahan pengurus internal, penyalagunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi pembentukan Koperasi sesuai dengan potensi daerah. Seiring dengan fenomena diatas maka menurut M. Rawan Raharjo (2002) bahwa dalam berbagai survey yang dilakukan, ditemukan persepsi industri kecil dan Koperasi mengenai masalah utama yang dihadapi, yaitu modal. Kemudiaan masalah ini dijawab dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/2/PBI/2001 (2002) tentang peningkatan pemberian dana kredit usaha kecil dan Koperasi, yang mengindikasikan bahwa peluang mendapatkan modal usaha sangat besar. Bila kesempatan ini dapat digunakan semaksimal mungkin maka tingkat penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tengah akan meningkat.
Melihat kondisi diatas, menunjukan kinerja Koperasi belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan antara lain oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti kemampuan SDM yang dimiliki oleh lembaga, terutama kemampuan yang dimiliki oleh pengelola (penanggungjawab program selaku manajer kegiatan) masih sangat terbatas dalam penyusunan program yang diprioritaskan dalam kegiatan, kenyataannya dilapangan kegiatan tidak sesuai dengan penyusunan program sebelumnya. Penyusunan program sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi, terbukti dari penelitian sebelumnya dari Andi Matulada (1997) dan Ratna Dewi (2000) mempunyai pengaruh signifikan antara penyusunan program dengan kinerja organisasi. Selain itu tidak semua lembaga mengikuti prosedur kegiatan yang di tetapkan oleh Deperindakop yang berhubungan dengan proses manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan. Contohnya study kelayakan tidak akurat dengan ketidakmampuan SDM nya membuat bisnis plan, yang menimbulkan perubahan kegiatan yang direncanakan pada saat penyusunan program dan terjadi pada tahap pelaksanaan, tidak ada transparansi kegiatan dan keuangan, yang menimbulkan penyelewengan dana, dan tidak mengembalikan Modal Awal Pendanaan (MAP) serta tidak membuat laporan wajib Audit ke Perindakop Palu. Dari fenomena tersebut, tidak terlepas dari implementasi strategi dalam pencapaian tujuan organisasi. Dimana implementasi strategi adalah proses manajemen yang mewujudkan strategi dan kebijakannnya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur dalam Wheelen (2001). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, penting bagi manajemen untuk mengenali pengaruh penyusunan program, partisipasi dalam penyusunan anggaran dan prosedur terhadap metode-metode evaluasi kinerja terhadap perilaku orang-orang didalam organisasi. Melihat kondisi diatas mengindikasikan bahwa pengelolaan dana atau kegiatan Koperasi belum optimal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai proses manajemen dalam mewujudkan implementasi strategi melalui penyusunan program, partisipasi dalam penyusunan anggaran dan menilai prosedur yang digunakan apakah mempunyai pengaruh terhadap pencapaian kinerja Koperasi di kota Palu.


II. DESAIN DAN METODE PENELITIAN

2.1. Desain Penelitian
Dalam menetapkan desain penelitian,hal – hal yang perlu diperhatikan adalah Menetapkan tujuan dilakukannya penyelidikan. Dalam hal ini penyelidikan dilakukan dengan sasaran untuk mendeskripsi dan pengujian hipotesis; Penentuan tipe investigasi, dalam hal ini berhubungan dengan upaya membangun hubungan kausal antara variabel penyusunan program, partisipasi anggaran, prosedur dengan kinerja Koperasi. Tidak melakukan penarikan sampel karena mengambil keseluruhan populasi dengan metode sensus; Berhubungan dengan pengadaan simulasi diluar variabel pokok. Pada kenyataan variabel penelitian ini dapat dideteksi bahwa tipe variabel yang diteliti ada dua yaitu variabel eksogen (penyusunan program,partisipasi anggaran dan prosedur), sedangkan variabel endogen adalah kinerja Koperasi; Berhubungan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan atas dasar bangun teori/konsep dimana dugaan adanya hubungan kausal masing-masing variabel telah teridentifikasi oleh kerangka konseptual yang jelas. Sehingga kategori contrived model dapat dipenuhi; Berhubungan dengan pengukuran dan ukuran variabel. Pada opersional variabel akan diuraikan secara khusus mengenai hal tersebut, mulai dari variabel penelitian, konsep variabel, indikator, satuan ukur dan skala pengukuran. Langkah selanjutnya adalah dilakukan pengkategorian terhadap masing-masing alternatif jawaban setiap kuesioner (bobot tertinggi = 5 dan terkecil=1) dengan skala Likers.

2.2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi-Koperasi yang yang berada di kota Palu yang tersebar dalam 4 Kecamatan yaitu Palu Barat (29 Koperasi), Palu Timur (46 Koperasi), Palu Selatan (55 Koperasi) dan Palu Utara (11 Koperasi). Objek Penelitian berdasarkan Koperasi aktif sampai saat ini sebesar 141 Koperasi (Data dari Dinas Perindakop Kota Palu, Maret 2008). Seluruh populasi dijadikan obyek penelitian dan menggunakan penelitian sensus. Responden terpilih adalah manajer penanggungjawab Koperasi di setiap lembaganya.

2.3. Metode Analisis
Sebelum menganalisis dampak Implementasi strategi melalui penyusunan program, Partisipasi anggaran, dan  terhadap Kinerja Koperasi-Koperasi. maka digunakan Analisis SEM (Structural Equation Modelling).


SUMBER : jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/MLS/article/download/72/65


Nama                    : Gita Puspitasari
Kelas/NPM            : 2EB09/23211087
Tahun                   : 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar